Gaungkan KIE untuk Hapus Stigma Negatif di Tengah Wabah Covid-19

03-04-2020 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari. Foto : Jaka/Man

 

Anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari meminta pemerintah secara massif dan komprehensif melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) terkait penanganan Covid-19 kepada masyarakat. Sehingga, tidak menimbulkan keresahan termasuk stigma di masyarakat terhadap pasien (baik yang sembuh maupun meninggal) dan petugas medis yang menjadi frontliner penanganan Covid-19.

 

"Perlu sosilasi kepada masyarakat tentang pihak yang terdampak dan pihak yang menangani Covid-19. Sehingga tidak ada lagi penolakan, khusunya bagi pasien Covid-19 yang meninggal," kata Putih Sari saat rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan, Menteri Ketenagakerjaan, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia yang dilakukan secara virtual, Kamis (2/4/2020) hingga Jumat dini hari.

 

Menurut legislator Fraksi Partai Gerindra itu, jika KIE dilakukan secara komprehensif, stigma negatif di masyarakat terhadap pasien Covid-19, tenaga medis yang menangani Covid-19 dan korban yang meninggal diharapkan akan berubah. Stigma negatif tersebut terjadi karena banyaknya informasi terkait virus Corona yang membingungkan sehingga membuat keresahan di kalangan masyarakat.

 

Sebelumnya ramai diberitakan, penolakan pemakaman jenazah pasien positif Corona yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Di Tasikmalaya, Jawa Barat, jenazah positif Corona terpaksa harus tertahan di mobil ambulan selama berjam-jam lantaran pemakamannya ditolak warga.

 

Penolakan jenazah juga terjadi di Lampung, bahkan di dua TPU yang berbeda, pemakaman jenazah positif Corona tetap saja mendapat penolakan dari warga. Hal yang sama juga terjadi di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

 

Selain itu terdapat pula penolakan dari warga terhadap tenaga medis yang merawat pasien terdampak virus Corona. Saat ini, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) melakukan advokasi terhadap kalangan dokter dan perawat pasien virus Corona di Jakarta yang ditolak  warga di tempat domisili mereka tinggal. (rnm/es)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...